SEMARANG, NU kota semarang.com– Penanggulangan kemiskinan ekstrem menjadi perhatian serius Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Jawa Tengah.
Komitmen tersebut ditegaskan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pengentasan Kemiskinan Ekstrem yang digelar di Pendopo Kabupaten Batang, Jumat (26/12/2025).
Bupati Batang, Faiz Kurniawan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kabupaten Batang saat ini menunjukkan tren pertumbuhan ekonomi yang positif dan menjadi salah satu daerah dengan laju pertumbuhan ekonomi terbaik di Pulau Jawa.

“Batang termasuk salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi paling baik di Jawa, bahkan masuk 10 besar nasional. Target pertumbuhan 8 persen pada 2025 ini insya Allah tercapai, dan gini ratio kita juga terus menurun. Artinya ketimpangan dan kemiskinan semakin berkurang,” ujar Faiz.
Faiz menegaskan bahwa peran organisasi kemasyarakatan seperti IKA PMII sangat penting dalam proses pembangunan, termasuk dalam penguatan sumber daya manusia dan jejaring sosial.
“PMII adalah bagian penting dalam perjalanan hidup saya. Kalau tidak ada PMII, saya tidak akan menjadi Bupati Batang hari ini. PMII memberi pembentukan karakter, soft skill, hard skill, nilai, dan jejaring yang luar biasa,” katanya.
Ketua Panitia FGD, Abdul Hamid, menyampaikan apresiasi atas kehadiran jajaran pengurus pusat dan daerah IKA PMII serta Pemerintah Kabupaten Batang dalam kegiatan tersebut.
“Kami berterima kasih kepada Pak Bupati yang telah memfasilitasi kegiatan ini di tengah padatnya agenda akhir tahun. Kehadiran Ketua Umum PB IKA PMII juga menjadi kehormatan bagi kami,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PW IKA PMII Jawa Tengah, Musahadi, menjelaskan bahwa persoalan kemiskinan masih menjadi tantangan besar di Jawa Tengah sehingga perlu penanganan bersama secara sistematis dan berkelanjutan.
“Kami telah mencanangkan program pendampingan desa miskin, penguatan amil zakat IKA PMII, peningkatan kompetensi bahasa asing kader, hingga program penulisan 100 tokoh pesantren dan kiai Jawa Tengah. Semua ini adalah bagian dari ikhtiar sosial kami,” jelas Musahadi.


Ketua PB IKA PMII, Fathan Subchi, menekankan pentingnya konsolidasi organisasi dan keberpihakan nyata kepada masyarakat miskin.
“Kita tidak boleh lupa akar perjuangan. Konsolidasi penting agar kader yang sudah ‘merdeka’ tetap punya komitmen sosial. Batang menjadi contoh bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa berjalan seiring dengan pengurangan kemiskinan,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten Batang yang dinilai berhasil menarik investasi strategis, mulai dari industri pangan, manufaktur, hingga pengembangan energi terbarukan seperti PLTS.
FGD ini diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan dan program kolaboratif antara pemerintah daerah dan IKA PMII dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem, sekaligus memperkuat peran alumni PMII dalam pembangunan sosial dan ekonomi di Jawa Tengah.


