BREBES, nukotasemarang.com – Salah satu materi pembelajaran Pesantren Ramadhan di SMAN 1 Larangan atau yang familiar disebut dengan SMALA adalah Fiqih Wanita. Materi ini khusus untuk murid perempuan dengan nara sumber alumni Santri Putri Lirboyo Kediri. Dengan media pembelajaran melalui presentasi power point nara sumber memulai dengan definisi haid, nifas dan istihadoh. Materi yang disampaikan pada hari kedua tepatnya hari Selasa, 12 Maret 2025 diikuti oleh seluruh peserta didik putri kls X dan XI.
Selaku Nara sumber ,Ika Istiqoul Khoero mengatakan bahwa pengetahuan tentang haid bagi perempuan itu wajib ain. Oleh karena itu setiap perempuan yang sudah dewasa wajib hukumnya mempelajari ilmu tentang haid, nifas dan istihadoh. Ini sangat penting karena sangat berhubungan dengan ibadahnya seorang perempuan. Saat haid ada beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan oleh seorang perempuan. Begitu juga saat sudah suci ada kewajiban yang harus dilaksanakan.
” Pada prinsipnya Fiqih Wanita itu bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada murid perempuan di SMALA agar memahami dan melaksanakan apa yang menjadi kewajiban seorang perempuan. Kajian Fiqih perempuan yang membahas sekitar haid, istihadoh dan nifas diharapkan mereka dapat membedakan antara darah haid dan istihadoh. Masing masing memiliki ketentuan yang berbeda. Lebih dari itu dengan mempelajari materi Fiqih Wanita mereka akan menemukan titik kesadaran arti pentingnya beribadah, ” kata santri putri Hidayatul Mubtadiat Lirboyo Kediri.

Menurut Ika, materi yang disuguhkan dihadapan peserta pesantren Ramadhan semua bersumber dari referensi kitab pesantren. Meskipun demikian kami menggunakan powerpoint untuk memudahkan proses pemahaman kepada mereka. Oleh karena itu beberapa hari yang lalu sudah disiapkan melalui proses diskusi tim pesantren Ramadhan.
Dalam kesempatan tersebut, inisiator Pesantren Ramadhan, Akhmad Sururi mengatakan bahwa kegiatan Pesantren Ramadhan di SMALA tahun ini masuk tahun yang ketiga. Jadi sudah tiga tahun berturut turut SMALA menggandeng komunitas Pesantren untuk menyelenggarakan kegiatan Pesantren Ramadhan. Hadirnya komunitas Pesantren di tengah lembaga pendidikan formal sebagai bagian dari ikhtiar bersama untuk memberikan pencerahan ilmu agama Islam kepada peserta didik.
” Ramadhan ini menjadi kesempatan yang baik untuk memperdalam ilmu agama melalui kegiatan Pesantren Ramadhan. Ini sangat penting agar dalam pemahaman keagamaan tidak sebatas pada informasi ilmu agama, namun dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum pesantren Ramadhan ini bermuatan materi pokok,Aqidah, Fiqih dan Akhlak. Ketiga materi tesebut diajarkan dalam bentuk teori dan praktek. Jadi ada praktek wudlu , sholat dan lainnya,” lanjut alumni Lirboyo.
Akhmad Sururi menegaskan bahwa kegiatan Pesantren Ramadhan merupakan bentuk keterpanggilan nurani dari komunitas Pesantren untuk bersama sama mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Hal tersebut karena iman, takwa dan akhlak mulia menjadi segmentasi ilmu agama Islam dengan jam tatap muka pembelajaran yang terbatas. Oleh karena itu walaupun hanya 6 hari belajar di Pesantren Ramadhan semoga mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru dan selanjutnya dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.