BREBES, nukotasemarang.com – Santri Putri Pondok Pesantren Putri Lirboyo Kediri yang berdomisili di Brebes merencanakan kegiatan Pesantren Ramadlan di sekolah formal. Kegiatan tersebut menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan selama liburan bulan Ramadlan.Mereka sudah merencanakan jauh hari untuk kegiatan Pesantren Ramadlan sebagai bagian khidmah kepada masyarakat.
Koordinator Pelaksana kegiatan, Istiqotul Khoiroh, menegaskan, bahwa kegiatan Pesantren Ramadlan menjadi bagian dari bentuk nasrul ilmi ( menyebarkan ilmu agama ) kepada generasi penerus. “Kami memiliki amanah untuk menyampaikan ilmu kepada masyarakat. Salah satunya melalui kegiatan Pesantren Ramadlan yang diselenggarakan pada lembaga pendidikan formal,” kata Ika panggilan akrab Istiqol Khoiroh, saat kordinasi bersama salah satu alumni PP Hidayatul Mubtadiat di desa Jagalempeni.
Ika menuturkan pentingnya ilmu agama untuk para generasi remaja. “Sangat penting generasi remaja yang saat ini berada pada jalur pendidikan formal dibekali dengan pengetahuan agama. Mapel PAI yang selama ini diajarkan pada lembaga pendidikan formal sangat minim, sehingga untuk memahami ilmu agama lebih dalam dibutuhkan jam tambahan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu melalui kegiatan Pesantren Ramadlan ini diharapakan menjadi tambahan pengetahuan ilmu agama Islam dan selanjutnya bisa diamalkan dalam kehidupan sehari hari,” imbuh Ika.
Atas nama alumni, Hj Khulasoh dalam kesempatan kordinasi pada hari Senin, 26 Februari 2024 menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para santri putri yang memiliki semangat dalam menyebarkan ilmu pengetahuan agama IsIam. “Kami sangat mendukung dan apresiasi setinggi tingginya untuk santri putri yang berkomitmen menyebarkan pengetahuan agama Islam. Saatnya santri putri bergerak di wilayah yang membutuhkan sentuhan ilmu agama. Fungsi pesantren termasuk didalamnya santri senior mendakwahkan Islam disampinng pendidikan dan pemberdayaan. Oleh karena program yang gagas oleh santri putri Brebes yang mondok di Lirboyo menjadi pilar dalam mewujudkan fungsi pesantren”, kata Hj. Khulasoh yang alumni Mubtadiat tahun 1999.
Lebih lanjut, Khulasoh berpesan kepada santri yang akan terjun di Pesantren Ramadlan agar memiliki bekal pengetahuan yang mencukupi. “Keilmuan dan mental pembelajar menjadi bekal utama sebagai pengajar pada Pesantren Ramadlan. Lebih dari itu tentu niat tulus dan mencari ridlo Alloh itu yang paling utama,” pungkas Hj Khulasoh.
Pesantren Ramadlan pada tahun 2024 atau 1445 H direncanakan pada awal Ramadlan di beberapa sekolah formal, termasuk SMAN 1 Larangan ,SMK Maarif NU Wanasari, SMAN 1 Brebes,SMAN 1 Wanasari dan MI Sirojut Tholibin Rengaspendawa. Kegiatan tersebut berfokus pada pembelajaran pengetahuan agama Islam berbasis pesantren. (Tatang)