Abah KH Dimyati Rois pernah bercerita: Syekh Nawawi Albantani, saat mukim di Makkah bersama dengan KH. Anwar Batang, KH Abdul Karim Kaliwungu, KH. Sholeh Darat Semarang, KH. Kholil Bangkalan, KH. Sholeh Tuban dan KH. Sholeh Qomaruddin Gresik.
KH. Kholil Bangkalan adalah guru dari kiai-kiai di tanah Jawa termasuk KH. Hasyim Asy’ari (Rois Akbar NU) dan KH. Abdul Karim Lirboyo, dan masih banyak lagi
KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Ahmad Dahlan (Rois Akbar Muhammaddiyyah) perna mengaji Pd KH Sholeh Darat.
KH. Sholeh Darat juga pernah diminta oleh muridnya, RA. Kartini untuk menterjemahkan Al Qur’an memakai bahasa Indonesia. Tapi permintaan itu tidak dikabulkan karena KH. Sholeh Darat khawatir kalau tentara Belanda mengetahuinya. Untuk mengelabui pihak Belanda maka disusunlah terjemahan Alqur’an memakai bahasa Jawa dengan tulisan Arab Jawa Pegon.
Kyai-kyai yang bersama Syekh Nawawi tersebut di Makkah masing-masing pulang ke tanah kelahirannya kecuali Syekh Nawawi Albantani. Beliau mukim di Makkah sampai wafat disana.
Suatu saat semasa hidup Syekh Nawawi al-Bantani
Syekh Nawawi pulang ke Banten, dari banten syekh Nawawi melakukan perjalanan ke timur dan KH. Kholil dari Bangkalan melakukan perjalanan ke barat keduanya bertemu di di Alas Roban di rumahnya KH. Anwar Batang, setelah bertemu para ulama nusantara yg alim ini melakukan musyawarah mulai dari soal agama dn strategi dlm menghadapi penjajah kolonial Belanda
Saking asiknya mujalasah dan musyawaroh, musyawarah belum selesai tak terasa waktu hampir sore, sementara mereka belum melaksanakan shalat dzuhur.
Syekh Nawawi bertanya kepada KH. Kholil, ” Jam berapa, Kiai?”.
Dijawabnya, “Jam 15.03”.
“Waktu kita tidak cukup untuk melaksanakan shalat Dzuhur, Kiai” kata Syekh Nawawi.
Sambil menggandeng tangan KH. Kholil, Syekh Nawawi berkata, “Mari ikut saya, Kiai”.
Dalam sekejap mata dua kiai itu sudah berada di Masjidil Haram Makkah.
“Kita masih punya banyak waktu, Kiai.. karena disini waktu Makkah masih jam 11.00. Kita menunggu waktu dzuhur nanti kita sholat Dzuhur sekalian jamak taqdim dengan shalat Asar terus kita pulang ke Alas Roban untuk meneruskan musyawaroh..” pinta Syekh Nawawi pada KH. Kholil.
Begitulah… Kurang lebihnya mohon diperbaiki
Robbi fanfa’na bibarkatihim.. Barokahya Syekh Nawawi al-Bantani, Syaikhona Kholil Bangkalan, kyai Sholeh Darat, kyai Sholeh langitan Tuban, kyai Sholeh Qomaruddin Gresik, kyai Abdul Karim kaliwungu, kyai Anwar batang, kyai Dimyati Rois kaliwungu.. Aamiin Aamiin Aamiin yaa robbal’Aalamiin🤲
(Abdul Ghofur Pekalongan)