SEMARANG, nukotasemarang.com – Innaa lillaahi wa innaa ilahi roji’un. Duka menyelimuti para aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang. Pada Jumat (31/5) malam sekira pukul 20.18 WIB ramai di berbagai grup WhatsApp dan berbagai platform media sosial beredar kabar duka, Habib Hamid Rizal bin Aziz Shahab berpulang ke Rahmatullah.
Kabar wafatnya salah satu aktivis dakwah ahlussunnah wal jama’ah di Kota Semarang itu direspons banyak kalangan yag rata-rata sahabat dan kenalan almarhum. Menurut Habib Rifqi Shahab (adik), almarhum sakit panas hingga 42 drajat yang mengakibatkan tidak sadarkan diri. Habib Rizal langsung dilarikan ke RSUP Kariadi. Saat di UGD, ia sempat sadar dan normal, namun kembali anfal dan kritis hingga dipacu jantungnya. “Upaya ikhtiar sudah dilakukan, hingga akhirnya secara medis dinyatakan telah wafat,” tuturnya.
Semasa hidup, Habib Rizal dikenal sebagai salah satu aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN, sekarang Universitas) Walisongo Semarang pada tahun 1998 hingga 2002.
Ia dikenal sebagai sosok muda yang humoris dan mudah bergaiul dengan semua kalangan. Walaupun berdarah dzurriyah Rasulullah SAW tapi tidak menutup diri dalam bergaul. Bahkan membuka diri bergaul dengan berbagai kalangan.
Setelah lulus kuliah, Habib Rizal aktif berdakwah dengan senantiasa rajin mengadakan pengajian maulid Nabi keliling daerah. Ia juga dekat dengan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Semarang yang pada kurun 2009-2012 mengadakan ziarah Ahad Kliwon di makam Sunan Pandanaran Semarang sebagai badal dari Habib Umar Muthahar.
Namun sebelum itu, ia sempat bertekad belajar ke Yaman dan Mesir. Keinginan itu tidak disetujui sang ayah. Maka, selama beberapa bulan ia merenung di kediaman habib Umar Muthahar sehingga menyadari bahwa masih banyak orang alim di Indonesia, khususnya kota Semarang yang perlu digali ilmu agamanya.
Mantan Ketua PMII Universitas Negeri Semarang (Unnes), Muhammad Talkhis sempat bersama dalam satu majlis beberapa waktu lalu. “Beberapa waktu lalu almarhum yang mengisi tausyiah di acara PMII Undaris Kabupaten Semarang,” ungkap Talkhis yang juga mantan Ketua IPNU Jawa Tengah.
Senada, mantan pengurus Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Tengah, Ahmad Jukari juga mengabarkan bahwa dirinya terakhir bertemu dengan almarhum saat menghadiri acara manakiban di salah satu sahabat alumni PMII di Ngaliyan Semarang.
Sementaraz Ketua LTN PCNU Kota Semarang, Dr. M Kholidul Adib, SHI, MSI, terkesan dengan sosok Habib Hamid Rizal yang sederhana dan humoris.
“Saya kenal beliau sejak dulu saat sama-sama masih aktif di PMII rayon Syariah IAIN Walisongo. Beliau masuk angkatan 1998, sedangkan saya masuk 1999,” ungkapnya.
“Saat saya ikut Mapaba (Masa Penerimaan Anggota Baru) PMII, beliau salah satu panitia. Hebat kan ada habib yang mau aktif di PMII ikut usung-usung snack kardus dan ikut bebersih kotoran usai acara PMII,” kenangnya.
Habib Umar Muthahar dan sejumlah tokoh nampak hadir di rumah duka, Jl. Kendeng Barat 12 Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang mengantarkan kepergian habib Rizal menuju alam setelah dunia. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat